Sunday, March 27, 2016

BERSATU JANGAN BERSETERU

BERSATU JANGAN BERSETERU
Pondok Ilmu Bandung


Persatuan adalah Tiang peyangga daya suatu Negara. Kemajuan atau kemuduran suatu Negara ditentukan oleh persatuan dan kesatuan. Bangsa yang makmur adalah bangsa yang bersatu, sebaliknya bangsa yang hancur adalah bangsa yang berseteru. Hal tersebut sesuai dengan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti "walaupun berbeda beda, tetapi tetap satu". Secara mendalam Bhineka Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya. Namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air.
Lalu bagaimana kaitanya pandangan islam terhadap persatuan dan kesatuan. Sudah tentu Islam memerintahkan untuk bersatu tidak berseteru. Allah berfirman :
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan, dan Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian adalah orang yang paling bertaqwa di sisi Allah. “[al-Hujurat:13]
Menurut kajian ilmu Ma’ani, ayat tersebut merupakan bentuk kalam khabar, yang mengandung misi imformasi. Sedangkan secara historis-sosiologis, menurut Ibn Asakir dalam kitab al-Mubhamat yang bersumber dari Abu Bakar bin Abu Dawud, ayat tersebut diturunkan sebagai teguran kepada Bani Bayadhah yang menolak dinikahkan oleh Rosulullah kepada budak mereka yang bernama Abi hindin. Pada saat itu JIbril datang menyampaikan wahyu surah al-Hujurat ayat 13. 

Bahwa manusia dari jenis laki-laki maupun perempuan, bercorak suku berlainan bangsa, semua memiliki harkat, derajat dan martabat yang sama dihadapan Allah.. Dengan kata lain, ayat ini merupakan landasan strategis membangun ukhuwah Whahtanyiah sebagai pilar persatuan dan kesatuan Negara kita. Langkah awalnya adalah saling mengenal, menjalin komunikasi yang haroni, menebarkan cinta kasih yang tiada pilih kasih, serta menyamaikan rasa sayang yang tiada pandang sayang. Jangan sampai kita saling melecehkan, mennghina, membangga-banggakan kelompok, suku bangsa, maupun daerah masing-masing. Sebab perbedaan Islam yang muncul tidak mustahil menjadi pemicu lahirnya fanatisme buta, persaingan tidak sehat, perselisihan, dan perpecahan yang dapat meluluh-lantakan kebersamaan , merapuhkan persatuan bahkan membawa kehancuran bagi bangsa yang kita banggakan ini. 

Kita Pasti Bisa!!!!

0 comments:

Post a Comment