Monday, March 28, 2016

HUBUNGAN RŪḥ DAN TUBUH

HUBUNGAN RŪḥ DAN  TUBUH


Al-Gazali menjelaskan Rūḥ manusia dalam hubungannya dengan tubuh mempunyai hubugan dengan hati. Empat istilah kata yang dimaksud adalah 1) qalb`(hati); 2) Rūḥ (Jiwa); 3) nafs (nafsu); 4) ’aqal (akal) (Othman, 1987:131).




1.        Qalb` (hati)
 Dianggap sebagai batin di mana terdapat pikiran yang sangat rahasia dan murni dengan perkataan lain merupakan dasar yang paling dalam sifat pengetahuannya. Hati terdapat di dalam hati badaniah dan berkenaan dengan lațīfah manusia  selama berada di dalam tubuh manusia. Oleh karen itu hati manusialah yang bertanggung jawab kepada Allāh SWT (Othman, 1987:132).
2.        Rūḥ (jiwa)

Rūḥ menunjukan kelembutan Allāh berada di dalam hati badaniah.  Dimasukan ke dalam tubuh manusia melalui saringan yang halus. Pengaruhnya,  terhadap tubuhnyalah seperti lilin di dalam kamar. Tanpa meninggalkan tempatnya, cahayanya memancarkan sinar kehidupan bagi seluruh manusia (Othman, 1987:132).
3.        Nafs  (nafsu)
Menurut Al-Gazali (Othman, 1987: 133) bahwa nafs  secara etimologis artinya peniupan. Ada tiga perwujudan nafs   di dalam Al-Qur`ān, yaitu:
Pertama , nafsu yang tenang dan tentram.  Sesuai dengan firman Allāh SWT :
Artinya:
“(27)  Hai jiwa yang tenang; (28) Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya (Q.S. Al-Fajr [89] :27-28).

Kedua, nafsu yang disalahkan . Merupakan suatu keadaan  di mana nafsu itumasih berusaha melawan amarah dan gairah dan oleh karenanya belum mencapai kedamaian dan bersifat melulu untu pengetahuan. Sesuai dengan firman Allāh SWT :
Artinya:
“  Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri) (Al-Qiyāmah [75]: 2).

Ketiga, nafsu yangmengendalikan kejahatan. Keadaan dimana  diri yang melepaskan dengan pikiran gairah dan berhasil tnduk terhadapnya. Allāh SWT berfirman:

Artinya:
     “ Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang” (Q.S. Yūsuf [12] :53).
  4.        Aql (akal)
Menurut Al-Gazali bahwa akal adalah bagian yang merasakan pengetahuan. Oleh karena itu,  pengetahuan mempunyai dwi fungsi yaitu; Pertama, mencapai kemajuan untuk pemenuhan diri, dan Kedua,  merupakan suatu cara yang progresif untuk mengetahui Allāh (Othman, 1987: 134).
















0 comments:

Post a Comment