SAMPAH BERKAH BUKAN MUSIBAH
WUJUDKAN INDONESIA
SAE
(SEHAT, AMAN DAN ENDAH)
Pondok Ilmu Bandung
A. Mukadimah
Alhamdulillah,
atas ijin Allah SWT kita
dilahirkan di Tanah tercinta negara Indonesia. Allah memberkan
kepercayaan kepada bangsa Indonesia untuk memelihara SDA (Sumber Daya Alam)
yang berlimpah. Indonesia dinobatkan sebagai negara terluas se Asia Tenggara
(Ruhimat, 2006: 3).
Wilayah Indonesia semakin bertambah, maka harus semakin bertambah
pula amal ibadah kita kepada Allah.
Wujud dari ibadah kita kepada Allah ialah dengan cara menjaga dan melestarikan
SDA yang diberikan-Nya. Manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan olleh
Allah SWT, untuk tinggal di bumi, beraktivitas dan berinteraksi dengan
lingkungannya dengan masa dan ruang waktu terbatas. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-baqarah [2] ayat 36:
Artinya: “Dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi,
dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." (Depag RI, 2004: 7).
Ayat ini
menjelaskan bahwa manusia diberikan oleh Allah SWT tempat tinggal yang nyaman dan indah secara gratis tanpa biaya dengan fasilitas
yang lengkap berisi berbagai apa yang dibutuhkan manusia. Allah memberikan
kepercayaannya kepada manusia untuk menjaganya dan melestarikannya. Dalam ayat
ini manusia telah diberitahu oleh Allah bahwa rnereka akan hidup di bumi dalam
batas waktu tertentu. Maka dari itu manusia harus memapaatkan fasilitas yang
telah Allah berikan dengan sebaik mungkin, jangan sampai mengecewakann-Nya
yakni dengan merusak apa yang Dia
amanahkan. Kita berjanji akan senantias menjungjung tanah air Indoensia . Hal
ini termaktub di dalam Lirik lagu wajib Nasional karya R. Suharjo yang sering
kita dengarkan disaat upacar bendera:
Dari sabang sampai meraukeBerjajar pulau-pulau
Sambung memnyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
SDA di Tanah Air
kita ini adalah fasilitas dari Allah SWT yang harus kita jaga dan kita
lestarikan. Adapun hukumnya itu fadhu
‘ain yakni diwajibkan kepada setiap orang yang tidak dapat diwakili. Mayoritas bencana yang terjadi, kebanyakan
disebabkan perbuatan manusia. Sedikit sekali bencana yang
diakibatkan oleh alam, misalnya gempa bumi atau gunung meletus yang merupakan
suatu siklus alam yang rnemang tidak dapat di hindari oleh manusia. Allah
berfirman Q.S. Al-Qashash [28] ayat 77:
“Dan carilah
pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Depag, 2004:395).
Kerusakan
lingkungan pada saat ini semakin bertambah parah. Kelalaian dan dominasi
manusia terhadap alam dan pengelolaan lingkungan yang tidak beraturan menjadi
kacau dan sering berakhir menjadi bencana. Salah satunya adalah masalah ‘SAMPAH’. Kesadaran masyarakat saat ini
sangat minim sekali, menganggap hal yang kecil itu tidaklah masalah. Salah satu
contoh adalah sampah bekas jajan dibuang dimana saja bukan pada tempatnya,
dengan alasan tidak banyak sampah yang dibuangnya. Potret bencana yang terjadi
di Indonesia dewasa ini, akibat pencemaran lingkungan oleh sampah diantaranya
masalah banjir yang menimpa ibu kota negara kita DKI Jakarta.
Perbuatan inilah
yang kerap kita tidak sadari oleh masyarakat semakin berkelanjutan sampah yang
sedikit pun akan banyak dan menumpuk tanpa teratur. Sebagai akibat dari
tindakan tersebut maka yang terjadi
adalah pencemaran lingkungan dan
terjangkit penyakit. Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud
mengahatarkan sebuah solusi dari permasalahan yang membelenggu negara kita
yaitu dengan menuangkan gagasan pikiranya dalam sebuah karya tulis yang
berjudul “ SAMPAH BERKAH Wujudkan Indonesia
SAE (Sehat, Aman dan Endah)”. Adapun bahasan yang tertuang dalam karya
ilmiah ini : 1) Hubungan Sampah dan Manusia (Perspektif A-Qur’an) 2) Sampah
berkah bukan Musibah 3) Strategi Wujudkan Indonesia SAE ( Sehat, Aman dan
Endah)
B. Hubungan Sampah dan Manusia (Perspektif Al-Qur’an)
Sampah dan manusia adalah makhluk Allah sebagai hambaNya. Perbedaannya manusia itu
adalah benda hidup , mempuyai akal pikiran dan
diberikan amanah sebagai Khalifah (pemimpin) mewakili
kekuasaan-Nya dibumi. Sementara sampah itu sebaliknya tidak hidup, tidak
mempunyai akal pikiran dan tidak diberikan mandat untuk menjadi Khalifah
di bumi. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya Q.S.
Al-Baqaroh [2] ayat 30:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"
Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui."(Depag, 2004: 7).
Manusia
oleh Allah diberikan berbagai potensi agar dapat mengolah alam semesta ini dengan aktivitasnya. Namun kedudukan manusia
sebagai khalifah dimuka bumi ini, bukan berarti manusia dapat berbuat
sekehendaknya tanpa mengenal batas-batas ketentuan dari Allah SWT.
Sampah
adalah makhluk Allah yang senantiasa bertasbih kepadaNya. Sesuai dengan firman
Allah SWT dalam Q.S. Al-Isra [17] ayat 44:
“Langit
yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak
ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun.” (Depag, 2004: 287)
Ayat ini
menjelaskan bahwa sesuhngguhnya segala yang ada didalam bumi itu semuanya
memuji Allah Hanya saja kita tidak
mengerti bagaimana mereka bertasbih. Sampah itu juga adalah salah satu makhluk Allah yang tidak
bisa kita analis bagaimana bertasbihnya. Hal ini memperkuat keyakinan kita
bahwa segala sesuatu yang ada di sekitar kita semuanya bertasbih, apapun itu
bentuknya, dimanapun dan kapanpun. Nabi Daud As setiap membaca kita zabur yang
memuat firman-firman Allah maka gunung, pintu, dinding
rumah, pepohonan dan burung-burung yang mendengar suaranya ia mengualangi kembali
apa yang dilantunkannya. Sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. Saba [38] ayat
10:
ôDan
Sesungguhnya Telah kami berikan kepada Daud kurnia dari kami. (Kami berfirman Hai gunung-gunung dan burung-burung,
bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan kami Telah melunakkan besi
untuknya.” (Depag, 2004: 454).
Diriwayatkan oleh Jabir Bin Abduulah yang berkata “ Rosulullah
(beberapa kali ) mendirikan shalat di samping sebuah kurma. Suatu hari seorang
wanita memberikan tempat duduk kepada beliau. Ketiak beliau duduk di tempat
itu, pohon kurma tadi menangis
karena berpisah dengannya (Badwilan, 2008:148). Segala benda
yang ada disekitar kita, bukan hanya sekedar mampu bertasbih dan memuji Allah
saja, namun juga memiliki perasaan sebagaimana manusia. Mereka diberi kemampuan
oleh Allah untuk bisa melihat dan mendengar apapun yang kita lakukan. Mereka
bisa memberi respon kecewa, marah, sedih ataupun turut bahagia atas apa-apa
saja yang telah menjadi kesibukan dan kesenangan kita. Namun mereka hanya bisa
diam, terpaku dan sekedar membiarkan saja apapun yang hendak kita lakukan.
Mereka tidak punya kuasa apa-apa, sampai hari, dimana Allah memberikan
kemampuan kepada mereka untuk membeberkan aib dan memberikan kesaksian.
C. Sampah Berkah Bukan Musibah
Sampah, sebuah kata yang sering kita dengar.
Sampah, sesuatu yang bisa kita lihat kapan dan di mana pun kita berada. Namun,
apakah arti sebenarnya dari sampah itu? Ada banyak pengertian tentang sampah
yang dilontarkan oleh para ahli dan pakar. Namun, yang pasti, hingga saat ini
masih beredar anggapan bahwa sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak
berguna Iagi dan harus dibuang. Padahal sebetulnya sampah merupakan
"mutiara terpendam" yang akan memancarkankan kilaunya jika dikelola
secara tepat. Inilah definisi atau arti sampah menurut para ahli ( Basriyanta, 2007: 18):
1.
Kamus Lingkungan(1994), sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau carat selama
manufaktur atau materi berkelebihan atau buangan.
2.
Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink (1996), sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun
proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
3.
Tanjung, Dr. M.Sc., sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula.
Kata Berkah dengan berbagai bentuknya terulang sebanyak 32 kali
dalam Al-Qur’an, yang secara literal berarti kebaikan. Menurut Al-Asfahani
(Shaleh, tt : 122) bahwa “Berkah bermakna “Tsubut al-Khair Al-Illahi fi
al-syai ( tetapnya kebaikan ilahiyah pada sesuatu) seperti firman Allah
Q.S. Al-‘Araf [7] ayat 96:
Artinya:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya” (Depag, 2004:
164).
Menurut Al-Thabathaba’i ayat tersebut menjelaskan berkah itu akan
diturunkan kepada penduduk negeri jika mereka beriman dan bertakwa semuanya.
Tetapi jika sebagian mereka beriman dan bertakwa, maka hal itu tidak akan dapat mematikan kekufuran dan
kefasikan dengan demikian tidak bisa menghilangkan kerusakan (Shaleh, tt : 122).
Sampah Berkah adalah sampah yang memberikan mampaat. Adapun Sampah
Bukan Musibah adalah sampah yang menghantarkan kepada musibah/ tidak
bermampaat. Sampah yang berkah akan terwujud apabila kita mencintai sampah,
maknanya kita perlakukan sampah dengan sebaik mungkin yaitu dengan membuang
sampah kepada tempatnya dan mengolah sampah (Daur Ulang) supaya
mempunyai nilai guna yang bermampaat
bagi kelangsungan hidup manusia. Pada hakekatnya lingkungan hidup adalah
bersifat antrophocentris. Artinya, lingkungan hidup itu dipelihara,
dibangun atau dikelola dengan sebaik-baiknya tidak lain demi kepentingan kelangsungan kehidupan
(Siahan, 2004:25).
Menghindari dari berserakannya sampah yang tidak beraturan
merupakan upaya mewujudkan lingkungan hidup yang bersih. Setiap kegiatan
manusia dalam langkah yang insidentil ataupun rutin, selalu akan mempengaruni
Iingkungannya. Sebaliknya, manusia tidak akan lepas pula dari pengaruh
lingkungan, baik yang datang dari alam sekitarnya (fisik maupun nonfisik), dari
huhungan antarindividu ataupun antarmasyarakat.
Salah satu contoh Sampah Musibah adalah sampah yang
menghantarkan penyakit. Ketika industri sedang mulai tumbuh tahun 1950-an,
timbul pencemaran di Teluk Minamata di Pulau Kyushu, Jepang, dad limbah pabrik
kimia. Kemudian pada tahun 1959, teridentifikasi suatu penyakit aneh pada
penduduk di sekitar pantai Minamata berupa lemahnya otak, terganggunya fungsi
otak, kelumpuhan, hilangnya penglihatan, pelan-pelan menjadi koma dan kemudian
mati. Ternyata penduduk sekitar teluk mengkonsumsi ikan yang tercemar
metilmerkuri dan limbah pabrik yang mengandung Hg, Penyakit ini disebut
penyakit Minamata. Penyakit serupa terjadi lagi di Niigata pada tahun 1964-1965
di sebuah pantai bagian utara Tokyo. Pantai itu menupakan muara Sungai Agana
yang mengandung limbah pabrik, Pada tahun 1973, penyakit minamata ini terjadi
pula di Goshonoura, pulau Amakusa lepang (Siahan, 2004:31).
Sesungguhnyalingkunganmempunyaipengaruhdanfungsi yang
sangatbesarbagikehidupandankelangsunganhidup.Jangansampaikitamenjadijelek di
mata Allah karenaberbuatkerusakan,
narnunmenganggapdiritelahberbuatbaik.Sesungguhnya Allah tidakmenyukai
orang-orang yang berbuatkerusakan.Sesungguhnyamanusiaakanditimpabencana jikatidakmampumembangunhubungandengan
Allah danlingkungannya. Ingatlahfirman Allah dalarnSurat al-Baqarah
[2], ayat 11-12:
Artinya:
(11) Dan
bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi[24]". mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang
mengadakan perbaikan." (12).
Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan,
tetapi mereka tidak sadar. (Depag, 2004:
4)
Dan hadist Rosulullah menjelaskan “Sesungguhnya Allah itubaik, menyukaikehaikan. Allah
itubersihdanmenyukaikebersihan.Allah itumuliadanmenyukaikemuliaan.Maka,
bersihkanhalamanrumahmudanlingkunganinu (HR. Al-Hakim).
Hadistinidengantegasmemerintahkanumatmanusia,
umat Islam khususnya, agar senantiasamenjagakebersihan ternpattinggaldanlingkungan. Bahkan, Rasulallah Saw.
MelarangkitamenumpuksampahsebagaimanakebiasaankaumYahudi (Arif, 2007:28);
نَظَّفُوْا
اَفْنِيَتَكُمْ وَلاَ تُشَبِّهُوْ بِالْيَهُوْدِى اَلَّتِى تَجْمَعُ الْاَكْبَا ءَ
فِى دُوَرِهَا (رَوه الحاكم(
Artinya:
“Bersihkanlah
halaman rumahmu dan janganlah menyerupai kaum yahudi yang suka mengumpulkan sampah
di lingkungan rumah mereka” (HR. al-Hakim).
Dikisahkan bahwa pada masa itu orang-orang Yahudi suka membuang
sampah ke jalanan atau meletakan sampah begitu saja di halaman rumah mereka. Pada
1950-an di Loa Angeles dan New 'York hart demi hart asap industri menutupi
langit biru dan masyarakat sernakin resah ketika surat-surat kabar dan radio
mernberitakannya. Di Jepang muncul penyakit aneh yang disebut itai- itai
yang banyak membawa korban mati bagi penduduk. Penyakit tersebut mempunyai
hubungan dengan limbah pabrik yang dibuang ke sungai dan taut serta persawahan
penduduk. Masyarakat menjadi menderita karena masalah lingkungan (Siahan,
2004:27)
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,
"Iman itu rnernpunyai 75 cabang, yang paling rendah adalah menyingkirkan
duri atau sampah dari jalan serta yang paling tinggi adalah perkataan la ilaha
illallah" ( HR Turntudzi).
D. Strategi Wujudkan Indonesia SAE ( Sehat, Aman dan Endah)
Agama Islam mengajarkan kita agar senantiasa menjaga kebersihan.
Tujuan menjaga kebersihan adalah agar kesehatan kita terpehhara sehingga kita
dapat beribadah kepada Allah dengan lancar. Jika kesehatan terganggu maka kita
tidak akan dapat melaksanakan kegiatan dengan baik. Di antara usaha memelihara
kesehatan adalah dengan sanitasi lingkungan. Sanitasi lingkungan adalah
menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit. Hal ini, hanya akan
dapat dicapai dengan kebersihan yang sempurna. Sanitasi lingkungan merupakan
unsur penting dalam menjaga lingkungan (Arif, 2007:26).
Sanitasi lingkungan dari sampah
sangat penting bagi kita untuk kita lakukan. Karena akibat dari
pencemaran sampah dapat menghantarkan
kepada terjangkitnya penyakit, diantaranya penyakit usus yang berbahaya seperti
tipes, diare, muntaber, dan kolera serta flu burung yang masih banyak
menimbulkan kematian, dapat dikurangi dan dicegah kalau saja kita membiasakan
diri menjaga kebersihan. Demikian pula
penyakit pernapasan seperti Infeksi SaluranPernapasanAtas (ISPA)
dapat dikurangi dan dicegah kalau saja kita membiasakan diri menghirup udara yang bersih. Kita
dapat memulai program sanitasi ini dari dalam rumah, rukun tetangga,
dan desa.Kebiasaan gotongroyong membersihkan lingkungan merupakan kebiasaan yang
baik, dan hal ini menunjukkan kepedulian kita terhadap kebersihan lingkungan. Sebab, lingkungan
yang kotorbukan saja membahayakan diri sendiri karena berjangkitnya penyakit, Melainkan juga merusak lingkungan hidup dan kenyamanan lingkungan (Arif, 2007:27)
Berkait dengan kebersihan lingkungan,
Rasulallah Saw. mengajarkan kepada kita antara lain:
Pertama, perintah menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. RasulallahSaw, bersabda:
Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai kebaikan. Allah itu bersih dan menyukai kebersihan. Allah itu mulia dan menyukai kemuliaan. Maka, bersihkan halaman rumahmu danlingkunganinu (HR
al-Hakim).
مَنْ سَمِّى اللهَ وارَفَعَ حَجَرًا اَوْ شَجَرًا اَوْعَظْمًا مِنْ
طَرِيْقِ النَّاسِ مَشَّ واقَدْ خَرَجَ نَفْسَهُ
(رواه الحاكم(
Artinya:
“Barang siapa
menyebut mama Allah dan mengangkat batu, pohon, atau tulang belulang dari
tempat berlalunya manusia, maka sama halnya ia berjalan dan sungguh ia telah
menjauhkan diri dari api neraka” (HR.
al-Hakim).
Dalam
hadits ini adalah sampah, kotoran, ataupun segala hal yang membuat lingkungan
tidak SAE (Sehat, Aman dan Endah). Dalam riwayat lain menyebutkan bahwa
Rasulallah melarang orang meludah, membuang kotoran, dan kencing di tempat
umum. Sernua ini menunjukkan perhatian Rasulullah yang besar terhadap
pemeliharaan kebersihan lingkungan. Sebab, timbulnya penyakit bukan saja
menyusahkan si penderita, melainkan juga tingkungannya. Seballiknya, jika
lingkungan bersih, semua pihak akan merasakan kebahagiaan bersama.
Masalah lingkungan telah menyusup dalam berbagai bentuk dan variasi
lalu membawa rentetan akibat kepada ekosistem-ekosistem lainnya secara meluas.
Bukan saja pada tingkat lokal, daerah, pulau atau seluruh bagian negara, namun
juga telah meluas secara trans-nasional, yakni ke tingkat regional dan global
(dunia keseluruhan). Kini, masalah lingkungan telah menjadi masalah
interasional yang sangat populer dan mendesak. (Siahan, 2004:28)
Sampai dengan saat ini, sebagian besar sampah, baik sampah rumah
rumah tangga maupun sampah non-rumah tangga masih dibuang ke Tempar Pembuangan
Sementara (TPS) maupun ke transfer depo yang akhirnya dibawa ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA). Sampah itu dibuang apa adanya, belum atau tidak
dipisahkan sesuai dengan jenisnya. (
Basriyanta, 2007: 19)
1. Optimalisasi Potensi Sampah
Jumlah sampah yang diolah/ dikelola dengan benar, presentasenya
masih sangat kecil; sebagian besar masih dibuang begitu saja (disposal).
Padahal sampah masih bisa dioptimalkan fungsi dan kegunaannya, dengan cara
misalnya (1) di-reuse (dipakai ulang) atau (2) di-recycle (didaur ulang).
Proses pengelolaan sampah saat ini, apabila ditinjau dari metode 3R + 1 D dapat
dijelaskan sebagai berikut. ( Basriyanta, 2007: 2)
a.
Reduce
adalah proses meminimalisasi jumlah
timbunan sampah dari sumbernya.
b.
Reuse
adalah proses memilih dan memilah serta mengoptimalkan fungsi sampah yang masih
bisa dimanfaatkan.
c.
Recycle
adalah proses mengolah kembali sarnpah yang masih bisa diproses ulang menjadi
barang lain yang bermanfaat, layak pakai, serta layak jual.
d.
Disposal
adalah proses pembuangan akhir sampah yang memang sudah tidak bisa dimanfaatkan
kembali.
Pada satu sisi, sampah merupakan sumber utama polutan. Namun, di
sisi lain, apabila sampah dikelola secara benar dan tepat akan memiliki peluang
untuk dimanfaatkan lebih lanjut dan bernilai ekonomi. Dalam hal pengelolaan
sarnpah, ada beberapa altenatif yang bisa diterapkan sesuai dengan jenis sampah
dan kondisi atau situasi setempat, antara lain sebagai berikut.
1). Sampah
Organik
Sampah
organik bisa dimanfaatkan untuk beberapa keperluan sebagai berikut. (
Basriyanta, 2007: 19):
a.
Sebagai Makanan Ternak
b.
Komposting
c. Biogas
d.Briket Sampah
(Briket Bioenergi)
2). Sampah Anorganik
Sebaiknya,
sampah anorganik seperti botol, plastik, dan kaleng, sebelum dibuang ke TPA
dipilah dan dipilih lebih dulu. Sampah jenis ini masih mungkin untuk
dimanfaatkan Wang maupun didaur ulang. ( Basriyanta, 2007: 24):
a. Dipakai
Ulang (Reuse)
b. Dijual
c. Daur
Ulang (Recycle)
2.
Peranan Pendidikan Islam
Manusia disebut Homo educandum, yaitu makhluk yang hams dididik, oleh karena manusia itu dikategorikan sebagai animal educable, yakni
sebagai makhluk (sebangsa binatang) yang dapat dididik. Karena manusia
mempunyai akal, mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan (homo sapiens), di samping manusia juga memiliki kemampuan untuk berkembang dan membentuk dirinya sendiri (self forming). Dengan demikian jelaslah bahwa manusia dalam hidup
dan kehidupannya membutuhkan adanya pendidikan. (Zuhairini, 2007:97)
Manusia
merupakan subjek pendidikan dan sebagai objek pendidikan, karena itu manusia
memiliki sikap untuk dididik dan siap untuk mendidik. Namun demikian, berhasil
tidaknya usaha tersebut banyak tergantung pada jelas tidaknya tujuan. Karena
itu, pendidikan di Indonesia mempunyai tujuan pendidikan yang berlandaskan pada
filsafat hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, yang menjadi pokok dalam
pendidikan, melalui usaha-usaha pendidikan, dalam keluarga, masyarakat,
sekolah, dan perguruan tinggi (Jalaludin, 2010:135).
Pendidikan Islam adalah pendidikan Islami,
pendidikan yang punya karakteristik dan sifat keislaman, yakni
pendidikan yang didirikan dan dikembangkan di atas dasar ajaran Islam. Hal ini memberi arti yang signifikan, bahwa seluruh
pemikiran dan aktivitas pendidikan Islam tidak mungkin lepas dari ketentuan
bahwa semua pengembangan dan aktivitas kependidikan Islam
haruslah benar-benar merupakan
realisasi atau pengembangan dari ajaran Islam itu sendiri. (As-said, 10:2011).Menurut Jalaludin Rahmat
dan Zainal Abidin merumuskan metode dan tekhnik pendidikan Islam ( Mujib dan
Mudzakir, 2008, 177-191) diantaranya:
1.
Metode
Pendidikan Islam
a. Metode Diakronis yaitu mengajar ajaran Islam yang menonjolkan asfek
historis.
b. Metode Sinkronis-Analitis yaitu metode pendidikan Islam yang
memberikan kemampuan untuk analsisi teoritis yang sangat beerguna bagi
perkembangan keimanan dan mental- intelek.
c. Metode Problem solving yaitu pelatihan peserta didik yang
dihadapkan pada berbagai permasalahan disertai solusi.
d. Metode empiris yaitu metode mengajar ysng memungkinkan peserta
didik untuk mempelajari ajaran Islam
melalui proses realisasi, aktualisasi, serta internalisasi norma- norma dan
kaidah Islam .
e. Metode Induktif yaitu metode
yang dialkuakan pendidik dengan cara mengajarkan materi yang khusus (Juz’iyah) menuju pada kesimpulan yang
umum.
2. Teknik
Pendidikan Islam
Realisasi dari metode Islam di
atas dapat diaplikasikan dengan cara- cara peraktis yang disebut dengan teknik-
teknik pendidikan, diantaranya:
a. Teknik
Ceramah
b. Teknik
Tulisan
c. Teknik
Dialog
d. Teknik
Tanya Jawab
e. Teknik
Diskusi
f. Teknik
Al-Mujadalah (Bantah- bantahan)
g. Teknik
Brainstrorming (Sumbang saran)
h. Teknik
Bercerita
i.
Teknik Amsal dll.
E. Rekomendasi
1)
Kepada lembaga
pendidikan untuk terus memperkaya
khazanah keislamannya dengan menggunakan
metode pendidikan Islam sebagai
upaya pembentukan ahklak terpuji.
2)
Kepada
orangtua, diharapkan menerapkan nilai-nilai pendidikan Al-Qur’an
kepada putera-puterinya.
3)
KepadaInstasiPemerintahanuntukmengadakanpelatihanpengelolaansampahsecaraberjangka.
4)
Kepada
Kementrian Agama RI dan Kementrian Pendidikan Nasioanal untuk mendukung dalam
mempublikasikan nilai-nilai pendidikan Al-Qur’an melalui pelatihan, seminar,
worshop dan penulisan jurnal ilmiah.
5)
Kepada
pemerintah untuk memberikan Al-Qur’an
terjemah atau tafsir kepada seluruh keluarga muslim se-Indonesia secara
gratis. Sebagai upaya untuk mempermudah setiap keluarga dalam mentadaburi
Al-Qur’an .
6)
Kepada
Organisasi Keagamaan melalui peran para
tokoh agama ikut serta mendorong
penegakan moral dan etika dengan cara mengayomi, membina umatnya untuk
menjalankan ajaran dan kaidah agamanya dengan benar.
F. Khatimah
Mun
Hirup Hayang Genah
Digawe
merenah, tur ibadah tumaninah
Sok
sing someah kana runtah
Ulah
ukur jadi rupiah tapi kudu jadi berkah
Dalam bait pepatah sunda diatas dijelaskan salah satu langkah menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat yaitu dengan cara hidup Istiqomah artinya, senantiasa hidup
konsisten atau terus menerus melakukan kebaikan salah satunya yaitu menjaga
kebersihan sampah supaya menghantarkan
hidup berkah. Sampah atau runtah
dapat menjadi berkah artinya menuai mampaat apablila kita daya gunakan melalui
daur ulang. Hal inilah yang dapat menjadikan Cimahi SAE (Sehat, Aman, Endah).
Tidak dipungkiri supaya hal ini, dapat terealisasikan melalui pendidikan yang
mengantarkan kesadaran diri bahwa betapa pentingnya kita mencintai sampah.
G. Refrensi
Mujib, Abdul dan
Jusuf Mudzakir. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
Depag RI. 2004. Al-Jumanatul Ali Al-Qur’an dan
Terjemah. Bandung : CV Penerbit J-Art
Sayyid., Abdul Basith Muhammad 2006. Ath-Thib
Al-Wiqa’i min Al-Qur'an wa As-Sunah.Trj. Rasulullah
Sang Dokter. M. Masnur Hamzah, M.
Habiburrahim. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Jalaluddin dan Abdullah. 2010.
Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
As-said, Muhammad. 2011. Filsafat Pendidikan
Islam.Yogyakarta: Mitra Pustaka
Basriyanta .(2007).Memanen Sampah. Yogyakarta: PENERBIT KAN1SILIS (Anggota IKAPI)
Ruhimat, Mamat. Nana,Supriatna, Kosim.
2006. Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi) untuk SMP
Kelas VII.
Bandung: Grafindo
Asep Karsidi, 2010.
Luas Wilayah Indonesia Bertambah. Tersedia di :http://indonesiaproud.wordpress.com/2010/08/31/luas-wilayah-indonesia-bertambah/
[04/12/2012]
Zuhairini dkk.2008.FILSAFAT
PENDIDIKAN ISLAM. Jakarta: PT Bumi Aksara
Asril, Sabrina. 2011. Jakarta
Banjir Pemprov Salahkan Sampah. Tersedia di: http://megapolitan.kompas.com/read/2011/03/17/12291412/Jakarta.Banjir.Pemprov.Salahkan.Sampah
[04/12/2012)
Badwilan, Ahmad Salim. 2008.
The Miracle of Dates;
Rahasia Sehat Alami
dengan Kurma. Jakarta : Pustaka IIMaN & Hikmah.
Siahan. 2004.Hukum Lingkungan dan
Ekologi Pernbangunan: Erlangga
Mangunjaya,
Fachruddin M. 2005 Konservasi Alam dalam Islam.Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia
Arif, A. Kholiq . 2007. Khotbah
Jum'at:Memberdayakan Lingkungan . Yogyakarta: Pustaka Pcsantren
Samandi. (2006) .Geografi SMA Kelas
XI. Jakarta.
Perptustakaan Nasional (KDT)
0 comments:
Post a Comment