Sunday, March 27, 2016

SAMPAH BERKAH BUKAN MUSIBAH

SAMPAH BERKAH BUKAN MUSIBAH

WUJUDKAN INDONESIA  SAE (SEHAT, AMAN DAN ENDAH)
Pondok Ilmu Bandung

A.      Mukadimah

Alhamdulillah, atas ijin Allah SWT  kita  dilahirkan di Tanah tercinta negara Indonesia. Allah memberkan kepercayaan kepada bangsa Indonesia untuk memelihara SDA (Sumber Daya Alam) yang berlimpah. Indonesia dinobatkan sebagai negara terluas se Asia Tenggara (Ruhimat, 2006: 3).
Wilayah Indonesia semakin bertambah, maka harus semakin bertambah pula amal  ibadah kita kepada Allah. Wujud dari ibadah kita kepada Allah ialah dengan cara menjaga dan melestarikan SDA yang diberikan-Nya. Manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan olleh Allah SWT, untuk tinggal di bumi, beraktivitas dan berinteraksi dengan lingkungannya dengan masa dan ruang waktu terbatas. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-baqarah [2]  ayat 36:
Artinya: “Dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."  (Depag RI, 2004: 7).
Ayat ini menjelaskan bahwa manusia diberikan oleh Allah SWT  tempat tinggal yang nyaman dan indah  secara gratis tanpa biaya dengan fasilitas yang lengkap berisi berbagai apa yang dibutuhkan manusia. Allah memberikan kepercayaannya kepada manusia untuk menjaganya dan melestarikannya. Dalam ayat ini manusia telah diberitahu oleh Allah bahwa rnereka akan hidup di bumi dalam batas waktu tertentu. Maka dari itu manusia harus memapaatkan fasilitas yang telah Allah berikan dengan sebaik mungkin, jangan sampai mengecewakann-Nya yakni dengan merusak  apa yang Dia amanahkan. Kita berjanji akan senantias menjungjung tanah air Indoensia . Hal ini termaktub di dalam Lirik lagu wajib Nasional karya R. Suharjo yang sering kita dengarkan disaat upacar bendera:
Dari sabang sampai merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung memnyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia

SDA di Tanah Air kita ini adalah fasilitas dari Allah SWT yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Adapun hukumnya  itu fadhu ‘ain yakni diwajibkan kepada setiap orang yang tidak dapat diwakili.  Mayoritas bencana yang terjadi, kebanyakan disebabkan perbuatan  manusia. Sedikit sekali bencana yang diakibatkan oleh alam, misalnya gempa bumi atau gunung meletus yang merupakan suatu siklus alam yang rnemang tidak dapat di hindari oleh manusia. Allah berfirman Q.S. Al-Qashash [28] ayat 77:
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Depag, 2004:395).
Kerusakan lingkungan pada saat ini semakin bertambah parah. Kelalaian dan dominasi manusia terhadap alam dan pengelolaan lingkungan yang tidak beraturan menjadi kacau dan sering berakhir menjadi bencana. Salah satunya adalah masalah ‘SAMPAH’. Kesadaran masyarakat saat ini sangat minim sekali, menganggap hal yang kecil itu tidaklah masalah. Salah satu contoh adalah sampah bekas jajan dibuang dimana saja bukan pada tempatnya, dengan alasan tidak banyak sampah yang dibuangnya. Potret bencana yang terjadi di Indonesia dewasa ini, akibat pencemaran lingkungan oleh sampah diantaranya masalah banjir yang menimpa ibu kota negara kita  DKI Jakarta.
Perbuatan inilah yang kerap kita tidak sadari oleh masyarakat semakin berkelanjutan sampah yang sedikit pun akan banyak dan menumpuk tanpa teratur. Sebagai akibat dari tindakan tersebut maka yang  terjadi adalah pencemaran lingkungan dan  terjangkit penyakit. Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud mengahatarkan sebuah solusi dari permasalahan yang membelenggu negara kita yaitu dengan menuangkan gagasan pikiranya dalam sebuah karya tulis yang berjudul “  SAMPAH BERKAH Wujudkan Indonesia SAE (Sehat, Aman dan Endah)”. Adapun bahasan yang tertuang dalam karya ilmiah ini : 1) Hubungan Sampah dan Manusia (Perspektif A-Qur’an) 2) Sampah berkah bukan Musibah 3) Strategi Wujudkan Indonesia SAE ( Sehat, Aman dan Endah)

B.       Hubungan Sampah dan Manusia (Perspektif  Al-Qur’an)

Sampah dan manusia adalah makhluk Allah  sebagai hambaNya. Perbedaannya manusia itu adalah benda hidup , mempuyai akal pikiran dan  diberikan amanah sebagai Khalifah (pemimpin) mewakili kekuasaan-Nya dibumi. Sementara sampah itu sebaliknya tidak hidup, tidak mempunyai akal pikiran dan tidak diberikan mandat untuk menjadi Khalifah di bumi. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya Q.S. Al-Baqaroh [2] ayat 30:
Ingatlah  ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(Depag, 2004: 7).
Manusia oleh Allah diberikan berbagai potensi agar dapat mengolah alam semesta ini  dengan aktivitasnya. Namun kedudukan manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini, bukan berarti manusia dapat berbuat sekehendaknya tanpa mengenal batas-batas ketentuan dari Allah SWT.
Sampah adalah makhluk Allah yang senantiasa bertasbih kepadaNya. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Isra [17] ayat 44:
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Depag, 2004: 287)
Ayat ini menjelaskan bahwa sesuhngguhnya segala yang ada didalam bumi itu semuanya memuji Allah  Hanya saja kita tidak mengerti bagaimana mereka bertasbih. Sampah itu juga  adalah salah satu makhluk Allah yang tidak bisa kita analis bagaimana bertasbihnya. Hal ini memperkuat keyakinan kita bahwa segala sesuatu yang ada di sekitar kita semuanya bertasbih, apapun itu bentuknya, dimanapun dan kapanpun. Nabi Daud As setiap membaca kita zabur yang memuat firman-firman Allah maka gunung, pintu, dinding rumah, pepohonan dan burung-burung yang mendengar suaranya ia mengualangi kembali apa yang dilantunkannya. Sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. Saba [38] ayat 10:

ôDan Sesungguhnya Telah kami berikan kepada Daud kurnia dari kami. (Kami berfirman Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan kami Telah melunakkan besi untuknya.” (Depag, 2004: 454).
Diriwayatkan oleh Jabir Bin Abduulah yang berkata “ Rosulullah (beberapa kali ) mendirikan shalat di samping sebuah kurma. Suatu hari seorang wanita memberikan tempat duduk kepada beliau. Ketiak beliau duduk di tempat itu, pohon kurma tadi menangis karena berpisah dengannya (Badwilan, 2008:148). Segala benda yang ada disekitar kita, bukan hanya sekedar mampu bertasbih dan memuji Allah saja, namun juga memiliki perasaan sebagaimana manusia. Mereka diberi kemampuan oleh Allah untuk bisa melihat dan mendengar apapun yang kita lakukan. Mereka bisa memberi respon kecewa, marah, sedih ataupun turut bahagia atas apa-apa saja yang telah menjadi kesibukan dan kesenangan kita. Namun mereka hanya bisa diam, terpaku dan sekedar membiarkan saja apapun yang hendak kita lakukan. Mereka tidak punya kuasa apa-apa, sampai hari, dimana Allah memberikan kemampuan kepada mereka untuk membeberkan aib dan memberikan kesaksian.

C.            Sampah Berkah Bukan Musibah

Sampah, sebuah kata yang sering kita dengar. Sampah, sesuatu yang bisa kita lihat kapan dan di mana pun kita berada. Namun, apakah arti sebenarnya dari sampah itu? Ada banyak pengertian tentang sampah yang dilontarkan oleh para ahli dan pakar. Namun, yang pasti, hingga saat ini masih beredar anggapan bahwa sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna Iagi dan harus dibuang. Padahal sebetulnya sampah merupakan "mutiara terpendam" yang akan memancarkankan kilaunya jika dikelola secara tepat. Inilah definisi atau arti sampah menurut para ahli  ( Basriyanta, 2007: 18):
1.         Kamus Lingkungan(1994), sampah adalah bahan yang tidak        mempunyai nilai atau tidak  berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau carat selama manufaktur atau materi berkelebihan atau buangan.
2.         Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink (1996), sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
3.         Tanjung, Dr. M.Sc., sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula.
Kata Berkah dengan berbagai bentuknya terulang sebanyak 32 kali dalam Al-Qur’an, yang secara literal berarti kebaikan. Menurut Al-Asfahani (Shaleh, tt : 122) bahwa “Berkah bermakna “Tsubut al-Khair Al-Illahi fi al-syai ( tetapnya kebaikan ilahiyah pada sesuatu) seperti firman Allah Q.S. Al-‘Araf [7] ayat 96:
 Artinya:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (Depag, 2004: 164).
Menurut Al-Thabathaba’i ayat tersebut menjelaskan berkah itu akan diturunkan kepada penduduk negeri jika mereka beriman dan bertakwa semuanya. Tetapi jika sebagian mereka beriman dan bertakwa, maka hal itu  tidak akan dapat mematikan kekufuran dan kefasikan dengan demikian tidak bisa menghilangkan kerusakan (Shaleh, tt : 122).
Sampah Berkah adalah  sampah yang memberikan mampaat. Adapun Sampah Bukan Musibah adalah sampah yang menghantarkan kepada musibah/ tidak bermampaat. Sampah yang berkah akan terwujud apabila kita mencintai sampah, maknanya kita perlakukan sampah dengan sebaik mungkin yaitu dengan membuang sampah kepada tempatnya dan mengolah sampah (Daur Ulang) supaya mempunyai nilai  guna yang bermampaat bagi kelangsungan hidup manusia. Pada hakekatnya lingkungan hidup adalah bersifat antrophocentris. Artinya, lingkungan hidup itu dipelihara, dibangun atau dikelola dengan sebaik-baiknya tidak  lain demi kepentingan kelangsungan kehidupan (Siahan, 2004:25).
Menghindari dari berserakannya sampah yang tidak beraturan merupakan upaya mewujudkan lingkungan hidup yang bersih. Setiap kegiatan manusia dalam langkah yang insidentil ataupun rutin, selalu akan mempengaruni Iingkungannya. Sebaliknya, manusia tidak akan lepas pula dari pengaruh lingkungan, baik yang datang dari alam sekitarnya (fisik maupun nonfisik), dari huhungan antarindividu ataupun antarmasyarakat.
Salah satu contoh Sampah Musibah adalah sampah yang menghantarkan penyakit. Ketika industri sedang mulai tumbuh tahun 1950-an, timbul pencemaran di Teluk Minamata di Pulau Kyushu, Jepang, dad limbah pabrik kimia. Kemudian pada tahun 1959, teridentifikasi suatu penyakit aneh pada penduduk di sekitar pantai Minamata berupa lemahnya otak, terganggunya fungsi otak, kelumpuhan, hilangnya penglihatan, pelan-pelan menjadi koma dan kemudian mati. Ternyata penduduk sekitar teluk mengkonsumsi ikan yang tercemar metilmerkuri dan limbah pabrik yang mengandung Hg, Penyakit ini disebut penyakit Minamata. Penyakit serupa terjadi lagi di Niigata pada tahun 1964-1965 di sebuah pantai bagian utara Tokyo. Pantai itu menupakan muara Sungai Agana yang mengandung limbah pabrik, Pada tahun 1973, penyakit minamata ini terjadi pula di Goshonoura, pulau Amakusa lepang (Siahan, 2004:31).
Sesungguhnyalingkunganmempunyaipengaruhdanfungsi yang sangatbesarbagikehidupandankelangsunganhidup.Jangansampaikitamenjadijelek di mata Allah karenaberbuatkerusakan, narnunmenganggapdiritelahberbuatbaik.Sesungguhnya Allah tidakmenyukai orang-orang yang berbuatkerusakan.Sesungguhnyamanusiaakanditimpabencana jikatidakmampumembangunhubungandengan Allah danlingkungannya. Ingatlahfirman Allah dalarnSurat al-Baqarah [2], ayat 11-12:
Artinya:
       (11) Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[24]". mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." (12).  Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (Depag, 2004: 4)
Dan hadist Rosulullah menjelaskan “Sesungguhnya Allah itubaik, menyukaikehaikan. Allah itubersihdanmenyukaikebersihan.Allah itumuliadanmenyukaikemuliaan.Maka, bersihkanhalamanrumahmudanlingkunganinu (HR. Al-Hakim).
Hadistinidengantegasmemerintahkanumatmanusia, umat Islam khususnya, agar senantiasamenjagakebersihan ternpattinggaldanlingkungan. Bahkan, Rasulallah Saw. MelarangkitamenumpuksampahsebagaimanakebiasaankaumYahudi  (Arif, 2007:28);
نَظَّفُوْا اَفْنِيَتَكُمْ وَلاَ تُشَبِّهُوْ بِالْيَهُوْدِى اَلَّتِى تَجْمَعُ الْاَكْبَا ءَ فِى دُوَرِهَا (رَوه الحاكم(
Artinya:
“Bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah menyerupai kaum yahudi yang suka mengumpulkan sampah di lingkungan rumah mereka” (HR. al-Hakim).
Dikisahkan bahwa pada masa itu orang-orang Yahudi suka membuang sampah ke jalanan atau meletakan sampah begitu saja di halaman rumah mereka. Pada 1950-an di Loa Angeles dan New 'York hart demi hart asap industri menutupi langit biru dan masyarakat sernakin resah ketika surat-surat kabar dan radio mernberitakannya. Di Jepang muncul penyakit aneh yang disebut itai- itai yang banyak membawa korban mati bagi penduduk. Penyakit tersebut mempunyai hubungan dengan limbah pabrik yang dibuang ke sungai dan taut serta persawahan penduduk. Masyarakat menjadi menderita karena masalah lingkungan (Siahan, 2004:27)
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Iman itu rnernpunyai 75 cabang, yang paling rendah adalah menyingkirkan duri atau sampah dari jalan serta yang paling tinggi adalah perkataan la ilaha illallah" ( HR Turntudzi).

D.    Strategi Wujudkan Indonesia SAE ( Sehat, Aman dan Endah)

Agama Islam mengajarkan kita agar senantiasa menjaga kebersihan. Tujuan menjaga kebersihan adalah agar kesehatan kita terpehhara sehingga kita dapat beribadah kepada Allah dengan lancar. Jika kesehatan terganggu maka kita tidak akan dapat melaksanakan kegiatan dengan baik. Di antara usaha memelihara kesehatan adalah dengan sanitasi lingkungan. Sanitasi lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit. Hal ini, hanya akan dapat dicapai dengan kebersihan yang sempurna. Sanitasi lingkungan merupakan unsur penting dalam menjaga lingkungan  (Arif, 2007:26).
Sanitasi lingkungan dari sampah  sangat penting bagi kita untuk kita lakukan. Karena akibat dari pencemaran sampah  dapat menghantarkan kepada terjangkitnya penyakit, diantaranya penyakit usus yang berbahaya seperti tipes, diare, muntaber, dan kolera serta flu burung yang masih banyak menimbulkan kematian, dapat dikurangi dan dicegah kalau saja kita membiasakan diri menjaga kebersihan. Demikian pula penyakit pernapasan seperti Infeksi SaluranPernapasanAtas (ISPA) dapat dikurangi dan dicegah kalau saja kita membiasakan diri menghirup udara yang bersih. Kita dapat memulai program sanitasi ini dari dalam rumah, rukun tetangga, dan desa.Kebiasaan gotongroyong membersihkan lingkungan merupakan kebiasaan yang baik, dan hal ini menunjukkan kepedulian kita terhadap kebersihan lingkungan. Sebab, lingkungan yang kotorbukan saja membahayakan diri sendiri karena berjangkitnya penyakit, Melainkan juga merusak lingkungan hidup dan kenyamanan lingkungan (Arif, 2007:27)
Berkait dengan kebersihan lingkungan, Rasulallah Saw. mengajarkan kepada kita antara lain:
Pertama, perintah menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. RasulallahSaw, bersabda:
Sesungguhnya Allah itu baidan menyukai kebaikan. Allah itu bersih dan menyukai kebersihan. Allah itu mulia dan menyukakemuliaan. Maka, bersihkan halaman rumahmu danlingkunganinu (HR al-Hakim).
مَنْ سَمِّى اللهَ وارَفَعَ حَجَرًا اَوْ شَجَرًا اَوْعَظْمًا مِنْ طَرِيْقِ النَّاسِ مَشَّ واقَدْ خَرَجَ نَفْسَهُ
 (رواه الحاكم(
Artinya:
“Barang siapa menyebut mama Allah dan mengangkat batu, pohon, atau tulang belulang dari tempat berlalunya manusia, maka sama halnya ia berjalan dan sungguh ia telah menjauhkan diri dari api neraka” (HR. al-Hakim).
Dalam hadits ini adalah sampah, kotoran, ataupun segala hal yang membuat lingkungan tidak SAE (Sehat, Aman dan Endah). Dalam riwayat lain menyebutkan bahwa Rasulallah melarang orang meludah, membuang kotoran, dan kencing di tempat umum. Sernua ini menunjukkan perhatian Rasulullah yang besar terhadap pemeliharaan kebersihan lingkungan. Sebab, timbulnya penyakit bukan saja menyusahkan si penderita, melainkan juga tingkungannya. Seballiknya, jika lingkungan bersih, semua pihak akan merasakan kebahagiaan bersama.
Masalah lingkungan telah menyusup dalam berbagai bentuk dan variasi lalu membawa rentetan akibat kepada ekosistem-ekosistem lainnya secara meluas. Bukan saja pada tingkat lokal, daerah, pulau atau seluruh bagian negara, namun juga telah meluas secara trans-nasional, yakni ke tingkat regional dan global (dunia keseluruhan). Kini, masalah lingkungan telah menjadi masalah interasional yang sangat populer dan mendesak. (Siahan, 2004:28)
Sampai dengan saat ini, sebagian besar sampah, baik sampah rumah rumah tangga maupun sampah non-rumah tangga masih dibuang ke Tempar Pembuangan Sementara (TPS) maupun ke transfer depo yang akhirnya dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah itu dibuang apa adanya, belum atau tidak dipisahkan sesuai dengan jenisnya.  ( Basriyanta, 2007: 19)

1.      Optimalisasi Potensi Sampah

Jumlah sampah yang diolah/ dikelola dengan benar, presentasenya masih sangat kecil; sebagian besar masih dibuang begitu saja (disposal). Padahal sampah masih bisa dioptimalkan fungsi dan kegunaannya, dengan cara misalnya (1) di-reuse (dipakai ulang) atau (2) di-recycle (didaur ulang). Proses pengelolaan sampah saat ini, apabila ditinjau dari metode 3R + 1 D dapat dijelaskan sebagai berikut. ( Basriyanta, 2007: 2)
a.       Reduce adalah  proses meminimalisasi jumlah timbunan sampah dari sumbernya.
b.      Reuse adalah proses memilih dan memilah serta mengoptimalkan fungsi sampah yang masih bisa dimanfaatkan.
c.       Recycle adalah proses mengolah kembali sarnpah yang masih bisa diproses ulang menjadi barang lain yang bermanfaat, layak pakai, serta layak jual.
d.      Disposal adalah proses pembuangan akhir sampah yang memang sudah tidak bisa dimanfaatkan kembali.
Pada satu sisi, sampah merupakan sumber utama polutan. Namun, di sisi lain, apabila sampah dikelola secara benar dan tepat akan memiliki peluang untuk dimanfaatkan lebih lanjut dan bernilai ekonomi. Dalam hal pengelolaan sarnpah, ada beberapa altenatif yang bisa diterapkan sesuai dengan jenis sampah dan kondisi atau situasi setempat, antara lain sebagai berikut.
1). Sampah Organik
Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk beberapa keperluan sebagai berikut. ( Basriyanta, 2007: 19):
a. Sebagai Makanan Ternak
b. Komposting
c. Biogas
d.Briket Sampah (Briket Bioenergi)
2). Sampah Anorganik
Sebaiknya, sampah anorganik seperti botol, plastik, dan kaleng, sebelum dibuang ke TPA dipilah dan dipilih lebih dulu. Sampah jenis ini masih mungkin untuk dimanfaatkan Wang maupun didaur ulang. ( Basriyanta, 2007: 24):
a.   Dipakai Ulang (Reuse)
b.   Dijual
c.   Daur Ulang (Recycle)

2.        Peranan Pendidikan Islam

Manusia disebut Homo educandum, yaitu makhluk yang hams dididik, oleh karena manusia itu dikategorikan sebagai animal educable, yakni sebagai makh­luk (sebangsa binatang) yang dapat dididik. Karena manusia mempunyai akal, mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan (homo sapiens), di samping manusia juga memiliki kemampuan untuk berkembang dan membentuk dirinya sendiri (self forming). Dengan demikian jelaslah bahwa manusia dalam hidup dan kehidupannya membutuhkan adanya pendidikan. (Zuhairini, 2007:97)
Manusia merupakan subjek pendidikan dan sebagai objek pendidikan, karena itu manusia memiliki sikap untuk dididik dan siap untuk mendidik. Namun demikian, berhasil tidaknya usaha tersebut banyak tergantung pada jelas tidaknya tujuan. Karena itu, pendidikan di Indonesia mempunyai tujuan pendidikan yang berlandaskan pada filsafat hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, yang menjadi pokok dalam pendidikan, melalui usaha-usaha pendidikan, dalam keluarga, masyarakat, sekolah, dan perguruan tinggi (Jalaludin, 2010:135).
Pendidikan Islam adalah pendidikan Islami, pendidikan yang punya karakteristik dan sifat keislaman, yakni pendidikan yang didirikan dan dikembangkan di atas dasar ajaran Islam. Hal ini memberi arti yang signifikan, bahwa seluruh pemikiran dan aktivitas pendidikan Islam tidak mungkin lepas dari ketentuan bahwa semua pengembangan dan aktivitas kependidikan Islam haruslah benar-benar merupakan realisasi atau pengembangan dari ajaran Islam itu sendiri. (As-said, 10:2011).Menurut Jalaludin Rahmat dan Zainal Abidin merumuskan metode dan tekhnik pendidikan Islam ( Mujib dan Mudzakir, 2008, 177-191) diantaranya:
1.      Metode Pendidikan Islam
a.       Metode Diakronis yaitu mengajar ajaran Islam yang menonjolkan asfek historis.
b.      Metode Sinkronis-Analitis yaitu metode pendidikan Islam yang memberikan kemampuan untuk analsisi teoritis yang sangat beerguna bagi perkembangan keimanan dan mental- intelek.
c.       Metode Problem solving yaitu pelatihan peserta didik yang dihadapkan pada berbagai permasalahan disertai solusi.
d.      Metode empiris yaitu metode mengajar ysng memungkinkan peserta didik untuk  mempelajari ajaran Islam melalui proses realisasi, aktualisasi, serta internalisasi norma- norma dan kaidah Islam .
e.        Metode Induktif yaitu metode yang dialkuakan pendidik dengan cara mengajarkan materi yang khusus (Juz’iyah) menuju pada kesimpulan yang umum.
2.      Teknik Pendidikan Islam
Realisasi dari metode Islam di atas dapat diaplikasikan dengan cara- cara peraktis yang disebut dengan teknik- teknik pendidikan, diantaranya:
a.       Teknik Ceramah
b.      Teknik Tulisan
c.       Teknik Dialog
d.      Teknik Tanya Jawab
e.       Teknik Diskusi
f.       Teknik Al-Mujadalah (Bantah- bantahan)
g.       Teknik Brainstrorming (Sumbang saran)
h.      Teknik Bercerita
i.        Teknik Amsal dll.

E.     Rekomendasi

1)   Kepada lembaga pendidikan untuk terus memperkaya  khazanah keislamannya dengan menggunakan  metode pendidikan Islam  sebagai upaya pembentukan ahklak terpuji.
2)   Kepada orangtua, diharapkan menerapkan nilai-nilai pendidikan  Al-Qur’an  kepada putera-puterinya.
3)   KepadaInstasiPemerintahanuntukmengadakanpelatihanpengelolaansampahsecaraberjangka.
4)   Kepada Kementrian Agama RI dan Kementrian Pendidikan Nasioanal untuk mendukung dalam mempublikasikan nilai-nilai pendidikan Al-Qur’an melalui pelatihan, seminar, worshop dan penulisan jurnal ilmiah.
5)   Kepada pemerintah untuk memberikan Al-Qur’an  terjemah atau tafsir kepada seluruh keluarga muslim se-Indonesia secara gratis. Sebagai upaya untuk mempermudah setiap keluarga dalam mentadaburi Al-Qur’an .
6)   Kepada Organisasi Keagamaan  melalui peran para tokoh agama  ikut serta mendorong penegakan moral dan etika dengan cara mengayomi, membina umatnya untuk menjalankan ajaran dan kaidah agamanya dengan benar.

F.     Khatimah

Mun Hirup Hayang Genah
Digawe merenah, tur ibadah tumaninah
Sok sing someah kana runtah
Ulah ukur jadi rupiah tapi kudu jadi berkah
Dalam bait pepatah sunda diatas dijelaskan salah satu langkah  menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat yaitu dengan cara hidup Istiqomah artinya, senantiasa hidup konsisten atau terus menerus melakukan kebaikan salah satunya yaitu menjaga kebersihan  sampah supaya menghantarkan hidup berkah.  Sampah atau runtah dapat menjadi berkah artinya menuai mampaat apablila kita daya gunakan melalui daur ulang. Hal inilah yang dapat menjadikan Cimahi SAE  (Sehat, Aman, Endah). Tidak dipungkiri supaya hal ini, dapat terealisasikan melalui pendidikan yang mengantarkan kesadaran diri bahwa betapa pentingnya kita mencintai sampah.

G.    Refrensi

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakir. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Depag  RI. 2004. Al-Jumanatul Ali Al-Qur’an dan Terjemah. Bandung : CV Penerbit J-Art
Sayyid., Abdul Basith Muhammad 2006. Ath-Thib Al-Wiqa’i min Al-Qur'an wa As-Sunah.Trj. Rasulullah Sang Dokter. M. Masnur Hamzah, M. Habiburrahim. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Jalaluddin dan Abdullah. 2010. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
As-said, Muhammad. 2011. Filsafat Pendidikan Islam.Yogyakarta: Mitra Pustaka
Sudjrajat, R. 2009. Mengelola Sampah Kota. Yogyakarta: Penebar Swadaya
Basriyanta .(2007).Memanen Sampah. Yogyakarta: PENERBIT KAN1SILIS (Anggota IKAPI)
Ruhimat, Mamat. Nana,Supriatna, Kosim. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi) untuk SMP Kelas VII. Bandung: Grafindo
Asep Karsidi, 2010. Luas Wilayah Indonesia Bertambah. Tersedia di :http://indonesiaproud.wordpress.com/2010/08/31/luas-wilayah-indonesia-bertambah/ [04/12/2012]
Zuhairini dkk.2008.FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM. Jakarta: PT Bumi Aksara

Asril, Sabrina. 2011. Jakarta Banjir Pemprov Salahkan Sampah. Tersedia di: http://megapolitan.kompas.com/read/2011/03/17/12291412/Jakarta.Banjir.Pemprov.Salahkan.Sampah [04/12/2012)
Badwilan, Ahmad Salim. 2008. The Miracle of Dates; Rahasia Sehat Alami dengan Kurma. Jakarta  : Pustaka IIMaN & Hikmah.
Siahan. 2004.Hukum Lingkungan dan Ekologi Pernbangunan: Erlangga
Mangunjaya, Fachruddin M. 2005 Konservasi Alam dalam Islam.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Arif, A. Kholiq . 2007. Khotbah Jum'at:Memberdayakan Lingkungan . Yogyakarta: Pustaka Pcsantren
Samandi. (2006) .Geografi  SMA Kelas XI. Jakarta. Perptustakaan Nasional (KDT)






0 comments:

Post a Comment